
Kediri - Aksi dua kiper Timnas Indonesia U-17 tak luput dari pengamatan Hermansyah. Mantan kiper Timnas Indonesia itu menilai Dafa Al Gasemi dan Mike Rajasa masih punya kekurangan, yakni soal karakter.
Eks penjaga gawang Timnas Indonesia era 1980-an ini memantau sepak terjang Dafa Al Gasemi sejak Piala AFF U-17 2024 lalu. Begitu juga ketika Dafa Al Gasemi bergantian dengan Mike Rajasa di Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.
"Mereka masih kurang garang di bawah mistar. Dafa dan Mike Rajasa harus punya karakter kuat. Keduanya harus melihat aksi kiper-kiper senior macam Maarten Paes dan Emil Audero atau yang level Dunia," katanya.
Karakter ini sangat berpengaruh kepada rekan setim dan lawan di permainan. Kiper jadi orang terakhir penentu hasil pertandingan.
"Jika kiper punya karakter kuat bisa membuat temannya nyaman. Bagi lawan bisa mempengaruhi mental. Saya amati Dafa dan Mike Rajasa masih terlalu pendiam. Jadi kiper harus cerewet untuk mengatur pemain lain," jelasnya.
Kualitasnya Menjanjikan
Namun eks kiper Timnas Indonesia di Pra-Piala Dunia 1985 ini memuji kualitas kiper muda asuhan Nova Arianto tersebut.
"Postur, teknik, dan mental sudah bagus. Mereka masih muda dan bisa berkembang lebih baik. Namun, Dafa dan Mike Rajasa harus ditangani pelatih kiper yang mumpuni agar potensinya tak stagnan atau menurun," ucapnya.
Lebih afdol lagi, lanjut Hermansyah, jika Dafa Al Gasemi dan Mike Rajasa digembleng pelatih yang pernah bermain di kompetisi liga.
"Banyak pelatih kiper yang bermodal lisensi. tapi mereka tak pernah main di Liga. Pelatih yang berpengalaman di liga paham dan merasakan bagaimana situasi pertandingan," tuturnya.
Hermansyah juga menyarankan agar secara berkala Dafa Al Gasemi dan Mike Rajasa latihan bersama tim yang lebih senior untuk menambah ilmu.
"Suatu saat keduanya harus berlatih dengan seniornya. Ini bisa mempercepat perkembangan Dafa dan Mike Rajasa," pungkasnya.
